Senin, 22 Februari 2010

BANI UMAYAH : MUAWIYAH BIN ABU SOFYAN

MUAWIYAH BIN ABI SOFYAN (661-680M)

Profil Singkat

Mu'awiyah ibn Abi-Sufyan dilahirkan kira-kira tahun 600 M, jadi seumuran dengan Ali. Dan merupakan keluarga Bani Abd-Shams, dari suku Quraysh. Banu Abd-Shams termasuk berpengaruh dalam masyarakat Mekah. Ayahnya adalah Abu Sufyan ibn Harb, menentang Nabi Muhammad ketika Nabi Muhammad mendapat Wahyu.

Dia meriwayatkan hadits dari Rasulullah sebanyak seratus enam puluh tiga hadits. Beberapa sahabat dan tabi’in yang meriwayatkan hadits darinya anta-ra lain: Abdullah bin Abbas, Abdulah bin Umar, Abdullah bin Zubair, Abu Dar-da’, Jarir aI-Bajali, Nu’man bin Basyir dan yang lain. Sedangkan dari kalangan tabiin antara lain: Sa’id bin al-¬Musayyib, Hamid bin Abdur Rahman dll.

Ketika pada tahun 630 M, Nabi Muhammad dan pengikutnya menaklukan Mekah, seluruh penduduk Mekah termasuk Bani Abd-Syam, secara formal tun-duk pada Muhammad dan masuk Islam. Sebagian besar serjarawan menyatakan bahwa Muawiyah bersama ayahnya Abu Sufyan menjadi Muslim pada waktu Fathu Mekah. Ada juga yang berpendapat bahwa Muawiyah menerima islam pada awal-awal kenabian dan mendapat tantangan dari kerabatnya. Pasca Fathu Mekah, Muawiyah diangkat oleh Nabi Muhammad sebagai salah satu juru tulisnya dan mendapat kepercayaan menulis Wahyu Allah.

Ketika Nabi Muhammad wafat, dan Abu Bakar menjadi Khalifah, Mua-wiyah ikut kontingen pasukan yang menyerbu Syria dibawah pimpinan saudaranya Yazid bin Abu Sofyan.

Pada masa Kekhalifahan Umar bin Khatab, beliau diangkat sebagai guber-nur Syam pada tahun 640, menggantikan saudaranya, Yazid bin Abu Sofyan yang wafat karena wabah amwas. Secara bertahap beliau memperoleh pengua-saan atas seluruh Syria, dan mendapatkan loyalitas dari seluruh tentara dan pen-duduk kawasan itu. Pada tahun 647, Muawiyah membangun angkatan bersenjata Syria yang kuat sehingga mampu memukul mundur serangan Bizantium dan tahun berikutnya menyerang Bizantium dan berhasil menguasai pulau Syprus (649) dan Rhodesia (654) serta mengalahkan angkatan laut Bizantium di pesisir Lycia (655). Dan pada saat yang sama, Muawiyah secara periodik memberang-katkan ekspedisi kedaratan Anatolia.

Semua kampanye penyerangan ini terhenti sehubungan dengan naiknya Ali menjadi Khalifah menggantikan Usman bin Afan.

Ketika Ali menjadi Khalifah, Beliau menuntut keadilan kepada Ali atas pembunuhan Khalifah Usman. Sebenarnya Ali pun mau menghukum para pembunuh Usman, tetapi berhubung keadaan negara sedang kacau, beliau me-nunda permasalahan tersebut sampai suasana kembali stabil. Hal ini tidak disetu-jui oleh Muawiyah, maka pecahlah Perang Siffin antara Khalifah Ali dan Guber-nur Muawiyah. Ketika keadaan perang tersebut memburuk, pihak Muawiyah, menyerukan Tahkim yang diterima oleh pihak Ali. Pihak Muawiyah diwakili oleh Amr bin Ash, sedangkan pihak Ali diwakili oleh Abu Musa Al Asyari.

Pasca tahkim, muncullah kaum Khawarij yang membuat keonaran. Oleh karena itu Ali berusaha memadamkan kaum ini. Disaat yang sama terjadi pergolakan di Mesir. Gubernur mesir, Qaish, dipanggil dan Ali mengganti-kannya dengan Muhammad bin Abu Bakar. Tetapi pemberontakan malah sema-kin luas di Mesir. Mu'awiyah memerintahkan 'Amr ibn al-'As untuk menaklukan mesir dan berhasil. Muhammad bin Abu Bakar terbunuh. Setelah itu Muawiyah melancarkan serangan ke Arabia, Yaman dan Irak.

Menjadi Khalifah

Ketika Ali terbunuh pada tahun 661, Muawiyah memiliki pasukan paling besar dalam kedaulatan islam dan memiliki kekuatan yang besar untuk mengklaim kekhalifahan. Putra Ali, Hasan ibn Ali, setelah mempertimbangkan keadaan umat, memberikan hak kekhalifahannya kepada Muawiyah dan memilih tinggal di Madinah dan pensiun. Tahun ini disebut sebagai ‘Aam Jama’ah (Tahun Kesatuan), sebab pada tahun inilah umat Islam bersatu dalam menen-tukan satu khalifah. Pada tahun itu pula Mu’awiyah mengangkat Marwan bin Hakam sebagai gubernur Madinah.

Setelah terjadinya ketentraman dan persatuan dalam kedaulatan islam, Muawiyah mulai meluncurkan kampanye militer. Ke timur, Pasukan islam berhasil menaklukan Khurasan (663-671) dari arah Basrah, menyebrangi sungai Oxus, dan menyerbu Bukhara di Turkistan (674). Ke Barat, Gubernur Muawiyah di Mesir mengirim ekspedisi dibawah pimpinan Uqba bin Nafi menaklukan Afrika Utara yang masih dikuasai Bizantium sampai Algeria. Ke Utara, menye-rang Asia Kecil untuk melawan Bizantium. Muawiyah juga meluncurkan serangan sebanyak 2 kali meskipun tidak berhasil untuk mengepung Konstan-tinople yang dipimpin putranya, Yazid.

Untuk mengamankan tahtanya, dan memperluas batas wilayah Islam, Muawiyah sangat mengandalkan orang-orang Syam (Suriah), yang kebanyakan terdiri atas bangsa Arab Yaman dan mengenyampingkan umat Islam pendatang dari Hijaz. Menurut riwayat, Orang-orang Syam ini sangat loyal terhadap Muawiyah sejak beliau masih menjadi Gubernur Syam.

Sebagai prajurit, memang kualitas Muawiyah lebih rendah dibandingkan dengan Ali bin Abi Thalib. Tetapi sebagai organisator militer, Muawiyah berha-sil mencetak pasukan Syam menjadi satu kekuatan militer Islam yang teror-ganisir dan berdisiplin tinggi. Dengan mengadopsi kerangka pemerintahan Bizantium, ia membangun sebuah negara yang stabil dan terorganisir. Para seja-rawan mencatatnya sebagai orang islam pertama yang membangun kantor cata-tan negara dan lanyanan pos yang kelak pada masa Abdul Malik bin Marwan menjadi sebuah lembaga yang menghubungkan berbagai wilayah kedaulatan islam yang luas.

Selama berkuasa, kesukesan Muawiyah ditunjang dengan kerjasamanya dengan pendukungnya, terutama Amr bin Ash, wakilnya di Mesir, Al Mughirah bin Syu’bah, gubernur Kufah, provinsi yang selalu bergolak, dan Abdullah bin Abihi, penguasa Basrah. Ketiga orang ini bersama Muawiyah disebut sebagai empat politisi ulung Arab Islam. Ziyad digelari bin Abihi kerena ketidakjelasan identitas ayahnya. Ibunya adalah seorang budak di Taif yang dikenal Abu Sofyan. Pada awalnya Ziyad adalah pendukung Ali, tetapi pada saat kritis, Mua-wiyah mengakui Ziyad sebagai saudara sahnya.

Dalam diri Muawiyah, seni berpolitik berkembang. Ia memiliki kemam-puan luar biasa untuk menggunakan kekuatan hanya ketika dipandang perlu dan sebagai gantinya lebih banyak menggunakan jaklan damai. Kelembutannya yang sarat dengan kebijakan, yang ia gunakan agar tentara meletakan senjata dan membuat kagum musuhnya, sikapnya yang tidak mudah marah dan pengen-dalian diri yang sangat tinggi, membuatnya mampu menguasai keadaan.

Bagi para Khalifah Bani Umayah sesudahnya, Muawiyah merupakan teladan dalam kelembutan, semangat, kecerdasan, dan kenegarawanan yang berusaha mereka ikuti.

Sebelum wafatnya, Muawiyah, dengan menuruti nasehat Mughira, guber-nur Basrah mengangkat putranya Yazid sebagai pengganti dirinya kelak. Hal ini menimbulkan kebencian kaum Syiah. Diantara orang-orang syi’ah yang pertama kali melancarkan permusuhan terbuka terhadap bani Umayyah adalah Hajar bin Adi. Ia mengkritik pedas Mughirah bin Syu’bah, sang gubernur Kufah. Berhu-bung Mughirah bertipikal lemah lembut dan pemaaf, maka ia mengingatkannuya akan akibat tindakannuya. Ketika Mughirah bin Syu’bah wafat, Muawiyah mengangkat Ziyyad sebagai gubernur Kufah. Maka Ziyyad mengirim surat kepada Muawiyah mengenai Hajar bin Adi. Oleh Muawiyah, Hajar bin Adi diundang ke Syam dan membunuhnya bersama pengikut setianya.

Mengenai hal ini seorang sejarawan muslim terkemuka yang bernama Ibnu Khaldun dalam kitabnya Mukaddimah menulis : “Seorang imam tidak sewajarnya dicurigai meskipun dia telah melantik ayah atau puteranya sendiri sebagai penggantinya. Dia telah dipertanggungjawabkan untuk mengurus kebajikan kaum muslimin selagi dia masih hidup. Lebih daripada itu dia ber-tanggungjawab untuk membasmi, semasa hidupnya (kemungkinan mewabahnya perkara-perkara yang tidak diingini) setelah kematiannya …. Malah, dia tidak harus dicurigai dalam hal apapun pun. Lebih-lebih lagi sekiranya ada alasan (untuk melantik seorang pengganti itu), seperti keinginannya untuk mening-katkan kepentingan umum, atau kekuatiran akan terjadinya suatu malapetaka (sekiranya tidak dilantik seorang pengganti), oleh itu meragui seorang imam itu adalah bukan persoalannya.

Hal yang sedemikian sebagai satu contoh adalah sebagaimana yang berlaku ketikaa Muawiyah melantik puteranya, Yazid. Tindakan itu diambil dengan persetujuan rakyat dan, karena itu, dengan sendirinya menjadi satu bahan hujah kepada persoalan yang dibincangkan. Akan tetapi, Muawiyah sendiri bersikap lebih menyokong puteranya Yazid dibanding dengan calon penggantinya yang lain. Sebabnya ialah, dia lebih menitikberatkan kepentingan umum yang menghendaki adanya perpaduan dan harmoni di kalangan masyarakat itu, karena orang yang menguasai pemerintahan, yaitu Bani Umayyah, pada waktu itu setuju melantik Yazid.

Tidak ada motif lain dari Muawiyah. Hemahnya yang tinggi dan hakikat bahwa dia merupakan salah seorang dari sahabat-sahabat Nabi mencegah keterangan yang lain-lainnya. Fakta bahwa dia sering datang kepada para sahabat terkemuka, untuk dimintai nasihat, dan kenyataan bahwa mereka tidak memberikan pendapat (yang bertentangan) merupakan bukti tidak adanya kecurigaan atas dirinya. Mereka (para sahabat) tidak termasuk orang gegabah yang mengambil keputusan dalam masalah kebenaran, dan demikian pula Muawiyah tidak mudah seenaknya menerima kebenaran. Mereka mempunyai peranan masing-masing dalam masalah ini, dan keadilan mereka menahan diri mereka untuk bertindak sewenang-wenangnya.”

Mu'awiyah sendiri wafat pada tanggal 6 Mei 680. Dan digantikan putranya Yazid bin Muawiyah. Wafatnya Khalifah Muawiyah menyebabkan armada laut Arab mundur dari perairan Bosporus dan Aegea, sehingga untuk sementara menghentikan penyerangan ke Konstantinopel.



Peristiwa yang Terjadi di Masa Kekhalifahannya

Juni 661, Hasan Bin Abi Thalib mengundurkan diri dari jabatan Khalifah demi persatuan umat islam karena saat itu Muawiyah juga menjadi Khalifah. Dengan pengunduran diri ini, khalifah menjadi satu yaitu Muawiyah bin Abu Sofyan yang memerintah sampai tahun 680

Juni 661, Al Hajaj bin Yusuf (661-714) dilahirkan di Thaif. Kelak ia menjadi Administrator ulung Kekhalifahan Umayah

662, Terjadi pemberontakan Khawarij

662, Ziyad ibn Abihi diangkat sebagai gubernur Basrah dan bekas daerah Sasaniyah

663 kota Rukhkhaj dan beberapa kota lainnya di Sajistan ditaklukkan. Waddan di Barqah dan Kur di Sudan juga ditak¬lukkan.

664, Gubernur Mesir, Amr bin Ash (659-664) wafat. Ia kemudian diganti dengan Utba ibn Abi Suffyan Ibn Harb (664-665)

664 , Di bawah komando Al-Muhallab bin Abi Suffrah, umat Islam berhasil menaklukan Afghanistan dan kemudian menembus wilayah Multan di Selatan Punjab - sekarang wilayah Pakistan. Ekspedisi yang dipimpin Al-Muhal-lab itu tak bertujuan untuk penaklukan. Pasukan Al-Muhallab hanya mampu menjangkau ibu kota Maili lalu kembali ke Damaskus.

Pada tahun 45 H, 665 Qaiqan dibuka.

665 Oquba ibn Amir al-Gahny (665-667) menjadi gubernur mesir menggantikan Utba ibn Abi Suffyan Ibn Harb (664-665) yang wafat.

667 Muslima ibn Makhlad al-Ansari (667-682) menjadi gubernur Mesir menggantikan Oquba ibn Amir al-Gahny (665-667)

668 , Al-Walid bin Abdul-Malik (668 - 715) dilahirkan. Kelak ia menjadi Khalifah Bani Umayyah yang memerintah antara 705 - 715.

669 Pasukan Muslim menyerang Sisilia untuk kedua kalinya. (Pertama kali pada tahun 652). Pasukan ini terdiri dari 200 kapal dari Alexandria. Mereka menyerang Syracuse dan mendapatkan rampasan perang. Setelah itu kembali ke Mesir setelah penyerangan yang berlangsung sebulan.

669 , Hasan bin Ali bin Abu Thalib (625 – 669) wafat. Husain ibn Ali menjadi Imam kedua kaum Syi’ah.

669, Qutaibah bin Muslim (669-715) dilahirkan. Ia kelak menjadi penak-luk Tranxosiana (Khawarizm, Sijistan, Samarkand dan wilayah pedalaman cina)

669 Pasukan Bani Umayah yang dipimpin Yazid bin Muawiyah menye-rang Konstantinopel untuk pertama kalinya. Yazid dikirim oleh ayahnya untuk membantu Fadhallah bin Ubaid Al Anshari dalam perang darat, yang telah mele-wati musim dingin (668-669) di Kalkedom. Pengepungan ini dilakukan pada musim semi sampai musim panas. Pada saat pengepungan ini, Sahabat Nabi, Abu Ayub Al Anshari wafat karena penyakit disentri. Beliau dimakamkan di de-kat dinding Konstantinople sesuai wasiatnya.

670 Uqbah bin Nafi r.a. berhasil menaklukkan kota Kairawan –sekitar 156 km selatan kota Tunis– dan kemudian menja¬di¬kannya sebagai ibu¬kota pemerintahan dan pusat penye¬baran Islam di wilayah Afrika Utara

670, Khalifah Mu’awiyah menyerukan kepada penduduk Syam untuk membaiat anaknya Yazid sebagai putra mahkota dan khalifah setelahnya jika dia meninggal. Orang-orang Syam pun membaiatnya. Dengan demikian Mu’awiyah adalah orang pertama yang mengangkat anaknya sebagai putra mahkota, dan orang pertama yang mewasiatkan kekhilafahan saat dia masih sehat dan segar bugar. Kemudian dia menugaskan kepada Marwan bin Hakam, gubernur Madinah untuk mengambil baiat penduduk Madinah.Di Madinah, hal ini ditentang oleh Abdur Rahman bin Abu Bakar ash-Shiddiq

670, Penaklukan Kabul.

670, Saad bin Waqas wafat.

671 , Khalifah Mu’awiyah menunaikan ibadah haji. Dia mengambil baiat penduduk untuk anaknya. Dengan kemampuan diplomasinya, ia berhasil menda-patkan baiat penduduk Madinah meskipun saat itu Abdullah bin Umar, Abdullah bin Zubair dan Abdurrahman bin Abu Bakar menolak untuk melakukan baiat terhadap Yazid bin Muawiyah untuk menjadi Khalifah selanjutnya.

672 , Pasukan Muslim menaklukan pulau Rhodes.

672 Penaklukan kembali Khurasan.

674 , Sulaiman bin Abdul-Malik (674 - 717) dilahirkan. Kelak ia menjadi Khalifah Bani Umayyah yang memerintah dari 715- 717

674 Pasukan Muslim menaklukan Pulau Kreta.

674 Pasukan Bani Umayah melakukan serangan kedua ke Konstantinopel yang dikenal dengan sebutan perang 7 tahun (674-680), yang dilakukan oleh dua angkatan laut dekat Konstantinople. Penggunaan senjata Yunani yang ditemukan oleh Callinicus yang mudah terbakar berhasil menyelamatkan Kontantinopel.

674 Pasukan tentara Islam pertama menjejakan kaki di tanah Bukhara di bawah pimpinan panglima perang, Ubaidillah bin Ziyad. Bukhara menjadi daerah bawahan islam. Penaklukan Arab mencapai sungai Indus.

676 , Muhammad al-Baqir bin Ali bin Husain (676–743), dilahirkan di Madinah. Beliau adalah imam ke-5 dalam tradisi Islam Syi'ah Imamiyah sedang-kan menurut Ismailiyah, ia merupakan imam ke-4. Ayahnya adalah Imam Ali Zainal Abidin dan ibunya adalah Fatimah binti Hasan bin Ali.

677 Penaklukan Samarkand dan Tirmiz.

677 Berkat Senjata Api Yunani yang ditemukan oleh Callinicus of Heliopolis Armada laut Bizantium berhasil mengalahkan pasukan laut muslim di Laut Marmarah.

13 Juli 678 , Wafatnya Aisyah, Ummul Mukminin

6 Mei 680 Khalifah Muawiyah (661-680) wafat. Ia digantikan Yazid bin Muawiyah (680-683)


663: Di Roma : Kaisar Bizantium, Constans II menjadi Kaisar Bizantium terakhir yang menginjakan kakinya di Roma.


664 Di Sumatera : Dapunta Hiyang Sri Jayanaga menjadi Raja di kerajaan Sriwijaya (664-692)

664 Sinode Whitby mempersatukan Gereja Seltik di Inggris dengan Gereja Katolik

666 Di Jawa :Linggawarman (666-669) menjadi Raja Tarumanegara, pegganti Nagajayawarman(640-666)

667 Di Korea : Raja Muyeol dari Kerajaan Silla melakukan serangan ke Koguryo.

668 : Di Korea : Silla, dengan bantuan dinasti Tang, menaklukan Koguryo dan Paekche, sehingga mempersatukan seluruh Korea dengan ibu kotanya Kyongju

668 Pendeta Theodore dari Tarsus ditunjuk sebagai archbishop Canterbury

15 September 668 : Di Bizantium, Raja Contan II (641-668), terbunuh atas perintah Mezecius (668-669) yang kemudian mendirikan pemerintahan militer di Sicilia selama beberapa bulan. Kaisar Contan II digantikan oleh putranya, Constantine IV (668-685).

669 Di Jawa : Linggawarman(666-669), raja Tarumanegara terakhir, digantikan menantunya, Tarusbawa (669-723). Linggawarman sendiri mempunyai dua orang puteri, yang sulung bernama Manasih menjadi istri Tarusbawa dari Sunda dan yang kedua bernama Sobakancana menjadi isteri Dapuntahyang Sri Jayanaga pendiri Kerajaan Sriwijaya. Secara otomatis, tahta kekuasaan Tarumanagara jatuh kepada menantunya dari putri sulungnya, yaitu Tarusbawa

670 Di Jawa : Tarusbawa mengganti nama Kerajaan Tarumanagara menjadi Kerajaan Sunda Galuh. Peristiwa ini dijadikan alasan oleh Wretikandayun (670-702), pendiri Kerajaan Galuh dan masih keluarga kerajaan Tarumanegara, untuk memisahkan diri dari kekuasaan Tarusbawa. Dengan dukungan Kerajaan Kalingga di Jawa Tengah, Wretikandayun menuntut kepada Tarusbawa supaya wilayah Tarumanagara dipecah dua. Dukungan ini dapat terjadi karena putera mahkota Galuh bernama Mandiminyak, berjodoh dengan Parwati puteri Maharani Shima dari Kalingga. Dalam posisi lemah dan ingin menghindari perang saudara, Tarusbawa menerima tuntutan Galuh. Di tahun 670 M, wilayah Tarumanagara dipecah menjadi dua kerajaan; yaitu Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh dengan Sungai Citarum sebagai batasnya.

670: Pendeta Whitby, Caedmon menerjemahkan Bible ghotic kedalam bahasa Germanic vernacular (Bahasa Inggris kuno)

670 Di Inggris : Bangsa Anglosaxons memeluk agama kristen

670: Di India, Kerajaan Pallawa membangun kota baru di Mamallapuram

671 Seorang pendeta Budha dari Tiongkok, bernama I-Tsing berangkat dari Kanton ke India. Ia singgah di Sriwijaya untuk belajar tatabahasa Sansekerta, kemudian ia singgah di Melayu selama dua bulan, dan baru melanjutkan perjalanannya ke India.

671 Di Korea : Silla menyerang orang-orang Tang di Baekje dan Korea Utara

672 Di Jepang : Kaisar Kōbun (672) menggantikan Kaisar Tenji (661-672). Kaisar Temmu (672-686) menggantikan Kaisar Kōbun (672)

672 Di Roma : Adeodatus II dari Roma (672-676) menjadi Paus menggantikan Santo Vitalian (657-672)

674 Di Korea : Cina menginvasi Silla namun gagal di bawah tentara Jenderal Kim Yushin yang kuat.

674 Di Jawa : Kerajaan Haling diperintah Oleh Ratu Shima, yang memerintah berdasarkan kejujuran mutlak, sangat keras dan tiap orang mempunyai hak dan kewajiban yang tidak berani dilanggar. Sebagai contoh: putra mahkota pun dipotong kakinya karena menyentuh barang yang bukan miliknya di tempat umum.

676 Di Roma : Donus dari Roma (676-678) menjadi Paus menggantikan Adeodatus II dari Roma (672-676)

676 Di Korea : Untuk pertama kalinya Semenanjung Korea berhasil disatukan oleh Silla, menjadi Silla Bersatu setelah berhasil mengusir kekuatan Kerajaan Tang dari Cina.

23 Agustus 676, Di Perancis : Lahirnya Karel Martel di Herstal, Wallonia, Belgium, putra dari Pippin II.

678 Di Roma : Santo Agatho dari Sicilia (678-681) menjadi Paus menggantikan Donus (676-678)

678: Wilfrid menyebarkan agama kristen di Frisia (Belanda)

680 Konsili Konstantinopel III difasilitasi oleh Kaisar Constantine IVmengakhiri Monothelitisme dan menyatakan Paus sebagai Kepala Agama Kristen.

2 komentar:

  1. Rooftop Gaming Casinos - CasinoTaratodos
    Play 배당흐름 casino 포커 고수 games for fun or real money at our licensed & regulated Rooftop casinos. ⭐ No deposit 바카라검증사이트 and 가입시 꽁머니 사이트 withdrawal requirements ✔️ 24/7 customer support. Rating: 80% · 벳익스플로어 ‎1 vote

    BalasHapus
  2. Casino, Slots, Dining, Entertainment: All You Need to Know
    Casino, 군포 출장마사지 Slots, Dining, Entertainment: All You Need to 당진 출장샵 Know. 의정부 출장샵 · The Ultimate Guide To 정읍 출장안마 Slot Machine Games · The Real Deal · 제주 출장안마 Free Spins Casino Bonuses · Best Online

    BalasHapus